Pada 2021 yang lalu, Aku Mengenangmu dengan Pening yang Butuh Panadol, buku kumpulan puisi saya diterbitkan oleh Penerbit Anagram. Pada halaman terakhir buku tersebut, terdapat qr code yang akan menghantarkan pembaca ke pendamping buku di maksud yakni sebuah buku mungil bertajuk Kita #dirumahsaja dan Khawatir Akan Dunia (kumpulan puisi). “Buku Puisi ini merupakan secuplik dokumentasi penyair pasca penerapan PSBB pertama kali diberlakukan di Indonesia,” demikian keterangan ringkas pada buku mungil tersebut. Awalnya, puisi-puisi pada Kita #dirumahsaja dan Khawatir Akan Dunia saya sertakan pula di dalam naskah Aku Mengenangmu dengan Pening yang Butuh Panadol yang saya kirimkan kepada Penerbit Anagram. Namun, Doni Ahmadi memutuskan untuk memisahkan puisi-puisi dokumentasi PSBB itu dengan puisi lainnya dan menerbitkannya secara terpisah.
Setelah beberapa tahun berlalu dan Prabowo ternyata jadi Presiden, ga ada hubungannya sih sebenarnya, saya menurunkan buku mungil tersebut secara terpisah dari Aku Mengenangmu dengan Pening yang Butuh Panadol di sini.
Bagi kawan-kawan yang berminat dengan refleksi selama 23 hari pada masa PSBB tersebut, silahkan diunduh di sini. Atau pindai gambar di bawah ini: